BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 19 November 2009

BOLA VOLLY

Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola volli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.


Lapangan permainan

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan net). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

Cara permainan

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.

Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.

Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan.

Sejarah

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).

William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.

Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.

Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Urutan serve

Penghitungan angka

Aturan permainan dari bola voli adalah:

  1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
  2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai

Teknik Bola Voli

Service

Service ada beberapa macam: 1 Service Atas Adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.

2 Service Bawah Adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.

3 Service Mengapung Adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.

yang perlu diperhatikan dalam service

  • Sikap badan dan pandangan
  • Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
  • Saat kapan harus memukul Bola.

Service dilakukan untuk mengawali suatu pertandingan voli

Passing

  • Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
    • Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
  • Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
    • Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
    • Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan

Smash (spike)

Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal (2006,23). Menurut pendapat M. Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .” (2006 : 128 ) Menurut Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) . Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Teknik Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur kemampuan smash.

Membendung (Bloking)

Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:

a.Jongkok, bersiap untuk melompat.

b.Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.

c.Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian memblok.

Kedudukan Pemain (Posisi Pemain)

Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing dalam 2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser, pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero


Sasirangan

Sasirangan

Kain Sasirangan ini asal mulanya digunakan atau dipercaya untuk kesembuhan bagi orang yang tertimpa suatu penyakit (pamintaan). Kain ini dipakai pada upacara adat suku daerah Banjar. Kain sasirangan ini berbentuk laung (ikat kepala), kekamban (kerudung) dan tapih bumin (kain sarung). Sebagai bahan pewarna diambil dari bahan bahan pewarna alam seperti jahe, air pohon pisang, daun pandan dll.
Menurut sejarah sekitar abad XII sampai abad ke XIV pada masa kerajaan Dipa, di Kalimantan Selatan telah dikenal masyarakat sejenis batik sandang yang disebut Kain Calapan yang kemudian dikenal dengan nama Kain Sasirangan.

Menurut cerita rakyat atau sahibul hikayat, kain sasirangan yang pertama dibuat yaitu tatkala Patih Lambung Mangkurat bertapa selama 40 hari 40 malam di atas rakit balarut banyu. Menjelang akhir tapanya rakit Patih tiba di daerah Rantau kota Bagantung. Dilihatnya seonggok buih dan dari dalam buih terdengan suara seorang wanita, wanita itu adalah Putri Junjung Buih yang kelak menjadi Raja di Banua ini. Tetapi ia baru muncul ke permukaan kalau syarat-syarat yang dimintanya dipenuhi, yaitu sebuah istana Batung yang diselesaikan dalam sehari dan kain dapat selesai sehari yang ditenun dan dicalap atau diwarnai oleh 40 orang putri dengan motif wadi / padiwaringin. Itulah kain calapan / sasirangan yang pertama kali dibuat.

Kain Sasirangan adalah kain yang didapat dari proses pewarnaan rintang dengan menggunakan bahan perintang seperti tali, benang atau sejenisnya menurut corak-corak tertentu. Pada dasarnya teknik pewarnaan rintang mengakibatkan tempat-tempat tertentu akan terhalang atau tidak tertembus oleh penetrasi larutan zat warna. Prosesnya sering diusahakan dalam bentuk industri rumah tangga, karena tidak diperlukan peralatan khusus, cukup dengan tangan saja untuk mendapatkan motif maupun corak tertentu, melalui teknik jahitan tangan dan ikatan.

Sebagai bahan baku kainnya, yang banyak digunakan hingga saat ini adalah bahan kain yang berasal dari serat kapas (katun). Hal tersebut disebabkan karena pada mulai tumbuhnya pembuatan kain celup ikat adalah sejalan dengan proses celup rintang yang lain seperti batik dan tekstil adat. Untuk saat ini pengembangan bahan baku cukup meningkat, dengan penganekaragaman bahan baku non kapas seperti : polyester, rayon, sutera, dan lain-lain.

Desain/corak didapat dari teknik-teknik jahitan dan ikatan yang ditentukan oleh beberapa faktor, selain dari komposisi warna dan efek yang timbul antara lain : jenis benang/jenis bahan pengikat.

Dengan mengkombinasikan antara motif-motif asli yang satu dengan motif asli yang lainnya, maka kain kain sasirangan makin menarik dan kelihatan modern Selain itu motif-motif tersebut dimodifikasi sehingga menciptakan motif-motif yang sangat indah namun tidak meninggalkan ciri khasnya. Adapun corak atau motif yang dikenal antara lain Kembang Kacang, Ombak Sinapur Karang, Bintang Bahambur, Turun Dayang, Daun Jaruju, Kangkung Kaombakan, Kulit Kayu, Sarigading, Parada dll.

Produk barang jadi yang dihasilkan dari kain Sasirangan yaitu Kebaya, Hem, Selendang, Jilbab, Gorden, Taplak Meja, Sapu Tangan, Sprei dll. Penggunaan Kain Sasirangan inipun lebih meluas yaitu untuk busana pria maupun wanita yang dipakai sehari-hari baik resmi atau tidak.

Rabu, 18 November 2009

F1 Racing

F1 Racing adalah sebuah franchise majalah yang berasal dari Inggris. Majalah F1 Racing merupakan salah satu majalah olahraga bermotor yang diterbitkan oleh Haymarket Motoring, yang merupakan anak perusahaan dari perusahaan penerbitan ternama Inggris, Haymarket Magazine, Ltd. Selain F1 Racing, grup Haymarket mempunyai beberapa terbitan lain seperti Autosports, Rally XS (berhenti karena alasan finansial pada awal 2005 lalu), dan masih banyak lagi.

F1 Racing adalah majalah F1 pertama (dan satu-satunya hingga saat ini) di dunia. Pada 2001, bos besar F1 Bernie Ecclestone sempat mempublikasikan penerbitan majalah resmi Formula 1 berjudul The Grand Prix Magazine, namun kurang laku di pasaran dan terpaksa berhenti pada awal 2004 lalu.

Satu-satunya saingan F1 Racing kini hanyalah The Red Bull Bulletin, yaitu sebuah majalah intern terbitan Red Bull. Sayangnya, majalah ini hanya terbit secara eksklusif di paddock F1 dan tidak tersedia di penjual majalah terdekat.

Saat ini majalah F1 Racing diterbitkan di 35 negara dalam 21 bahasa, dan didistribusikan di 110 negara. Sehingga tidaklah berlebihan jika majalah ini memasang slogan dan mengklaim diri sebagai Majalah Formula 1 Terlaris di Dunia dalam setiap edisinya.

Sejarah F1 Racing

Pertama kali majalah F1 Racing terbit adalah pada bulan Maret 1996, bertepatan dengan Grand Prix Australia di sirkuit Albert Park, Malbourne. Saat itu, hanya Inggris, kanada, dan Jerman yang bisa menikmati majalah ini. Namun seiring perjalanan waktu, majalah F1 Racing mulai masuk kenegara-negara lain, salah satunya adalah Indonasia.

Di Indonesia, majalah F1 Racing pertama kali terbit pada bulan Mei 2000. Di pasaran, edisi pertama F1 Racing Indonesia langsung laris seperti kacang goreng. Sebelum edisi versi bahasa Indonesia terbit, para pecinta balap F1 di Indonesia ‘hanya’ bisa membaca edisi impor F1 Racing versi Australia dalam bahasa Inggris, dan tentunya harga majalah F1 Racing Australia jauh lebih mahal dibanding versi Indonesia.

Harga majalah F1 Racing versi Indonesia ketika pertama kali terbit adalah Rp. 20.000,00. Namun kini setelah inflasi mata uang, kenaikkan harga komoditas tertentu, serta yang utama yaitu kenaikan bahan bakar minyak (BBM), maka harga satu eksemplar majalah F1 Racing Indonesia adalah Rp. 30.000,00. Mulai Maret 2008, harga majalah F1 Racing Indonesia kembali naik menjadi Rp. 35.000,00.

Isi majalah

Segmen kalangan pembaca F1 Racing bervariasi, baik dari golongan muda ataupun tua, pelajar/mahasiswa atau pegawai/karyawan. Hal ini disebabkan isi (content) dari majalah F1 Racing yang lebih mendetail dan lengkap soal isu-isu seputar dunia Formula 1, baik di dalam trek ataupun di luar trek ketimbang berita serupa dari beberapa majalah atau tabloid yang juga membahas soal Formula 1.

Untuk berita didalam trek, majalah F1 Racing berisikan wawancara eksklusif dengan para pembalap atau petinggi tim. Selain itu ada juga segmen berita-berita singkat dari paddock sirkuit yang dirangkum dalam rublik “pit pass”.

Untuk diluar trek, majalah F1 Racing sering menampilkan artikel analisa tentang suatu masalah atau hal-hal lain yang berkaitan dengan tim atau pembalap. Seperti contohnya, kasus ‘Stepney-gate’ antara Ferrari vs. McLaren pada musim 2007 lalu yang dilaporkan langsung dari ruang sidang FIA. Selain itu, artikel-artikel feature diluar trek seperti acara liburan pembalap atau berita-berita unik seputar pembalap juga sering ditampilkan. Tak ketinggalan artikel mengenai ulasan teknik atau perkembangan teknologi dari sebuah tim F1 yang disarikan langsung dari markas tim itu sendiri.

F1 Racing Man of the Year Awards

Salah satu acara tetap F1 Racing adalah penganugerahan Man of the Year (MOTY) bagi para pembalap atau kru tim yang telah berprestasi sepanjang musim. Pemungutan suara dalam ajang ini ditentukan oleh Anda sendiri, jadi Anda bisa bebas memilih siapa favorit Anda dalam poling via internet ini.

Ada 14 kategori yang bisa Anda pilih dalam penyelenggaraan poling MOTY setiap tahunnya, dan berikut adalah kategori-kategori yang bisa Anda pilih:

  • Start of the Year (pemenang 2007 oleh Kimi Raikkonen –atas startnya yang bagus di GP Hungaria)
  • Pit Crew of the Year (2007 oleh pit crew tim Ferrari)
  • Qualifier of the Year (2007 oleh Lewis Hamilton)
  • Rookie of the Year (2007 oleh Lewis Hamilton)
  • Overtake of the Year (2007 oleh Takuma Sato –atas aksi menyalip Fernando Alonso di GP Kanada)
  • Most Improved Team of the Year (2007 oleh BMW-Sauber)
  • Most improved Driver of the Year (2007 oleh Nico Rosberg)
  • Technical Director of the Year (2007 oleh duet Mario Almondo dan Luca Baldiserri dari Ferrari)
  • Team Principal of the Year (2007 oleh Jean Todt dari Ferrari)
  • Car of the Year (2007 oleh McLaren MP4-22)
  • Person of the Year (2007 oleh Lewis Hamilton)
  • Drive of the Year (2007 oleh Kimi Raikkonen –di GP Inggris)
  • Driver of the Year (2007 oleh Lewis Hamilton)
  • Man of the Year (2007 oleh Lewis Hamilton)

Pertama kali poling F1 Racing MOTY diselenggarakan adalah pada akhir musim 2000. Saat itu Michael Schumacher terpilih sebagai Man of the Year yang pertama. Ajang MOTY ini oleh sebagian pembalap dijadikan ‘pelipur lara’ bilamana mereka gagal di kejuaraan dunia.

Sebelum musim 2007, pihak F1 Racing menyediakan sebuah situs khusus yaitu f1racingawards.com, namun entah kenapa di MOTY edisi 2007 mereka tidak memakai lagi situs tersebut. Poling MOTY tahun 2007 sendiri akhirnya digabungkan kedalam situs resmi F1 Racing Inggris, f1racing.co.uk.

Kontroversi

Majalah F1 Racing juga tidak luput dari kontroversi. Banyak pembaca dari negara-negara non-Inggris mengkritik F1 Racing pada beberapa bulan terakhir ini. Alasannya simpel, pemberitaan Lewis Hamilton yang terlalu berlebihan, dan cenderung lebih banyak menyombongkan dan mengistimewakan Lewis Hamilton dibanding pembalap lain. Bahkan saat tulisan feature MOTY 2007 saja (yang dimenangkan Hamilton), Hamilton mendapat jatah tiga halaman layaknya seorang juara dunia. Sementara ketika Michael Schumacher atau Fernando Alonso menjadi juara dunia dan MOTY, feature tentang kemenangan MOTY mereka sangat minim, yaitu satu halaman saja. Lucunya, berita kemenangan Kimi Raikkonen selaku juara dunia F1 2007 malah mendapat porsi yang sangat minim. Jelas hal ini membuat beberapa fans Kimi di berbagai negara marah dan melayangkan surat keluhannya kepada redaksi majalah F1 Racing pusat di Inggris.

Tim Ferrari dan Fernando Alonso adalah salah satu dari beberapa contoh yang terus menerus dikompori oleh F1 Racing. Untuk Ferrari, F1 Racing sering menuliskan bahwa tim F1 asal Italia tersebut selalu merengek pada FIA layaknya anak kecil. Sedang untuk Alonso, F1 Racing menulis bahwa Alonso ‘takut’ dikalahkan oleh ‘anak ingusan’ bernama Lewis Hamilton pada musim 2007 lalu, sehingga Alonso mengeluarkan jurus-jurus kotor yang akhirnya mengakibatkan McLaren didiskualifikasi dari klasemen konstruktor 2007 lalu (padahal fakta sebenarnya adalah bukti 780 halaman salinan desain Ferrari yang dicuri oleh pegawainya sendiri bernama Nigey Stepney dan diberikan kepada temannya di McLaren, Mike Coughlan).

Pada April 2005, F1 Racing juga mendapat kritikan karena menampilkan foto ‘jari tengah’ pada salah satu artikelnya. Masih diedisi April 2005, ada juga artikel wawancara dengan Paul Stoddart (mantan bos Minardi) yang memakai judul “The Regulations is F**k”, secara vulgar dan tanpa sensor.

Lalu pada edisi Maret 2002, salah seorang penulis F1 Racing Inggris, Tom Clarkson sempat membuat tulisan yang isinya sedikit menyinggung Eddie Irvine. Kontan Irvine marah, dan dalam kolomnya di tabloid Sun Inggris, Irvine menulis: “Saya akan membabat habis tulisan majalah F1 Racing, sebab tanpa alasan dan fakta yang jelas mereka suka mengolok-olok seseorang.” Pihak F1 Racing Inggris sendiri akhirnya meminta maaf pada Eddie Irvine di sebuah keterangan pers dalam majalah edisi bulan berikutnya.

Kegiatan amal

F1 Racing pernah menyantuni korban bencana alam tsunami 2004 di kawasan Asia Tenggara. Bahkan pihak F1 Racing Inggris memberikan bantuan khusus kepada salah seorang staf F1 Racing Indonesia yang kebetulan berasal dari Aceh. Dimana pada musibah itu, dia kehilangan 7 anggota keluarganya.

Sejarah Bola Volly

Sejarah Volley Ball


pada tahun 1895, William C. Morgan, seorang direktur YMCA di Holyke, Massachusetts, menemukan sebuah permainan bernama mintonette dalam usahanya memenuhi keinginan para pengusaha lokal yang menganggap permainan bola basket terlalu menghabiskan tenaga dan kurang menyenangkan. Permainan ini cepat menarik perhatian karena hanya membutuhkan sedikit ketrampilan dasar, mudah dikuasai dalam jangka waktu latihan yang singkat, dan dapat dilakukan oleh pemain dengan berbagai tingkat kebugaran. Permainan aslinya dahulu menggunakan bola yang terbuat dari karet bagian dalam bola basket. Peraturan awalnya membebaskan berapa pun jumlah pemain dalam satu tim.Pada tahun 1896 nama permainan ini diubah oleh Alfred T. Halstead, yang setelah menyaksikan permainan ini, menganggap bahwa bola voli lebihsesuai menjadi nama permainan ini mengingat ciri permainan ini yang dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh tanah (volleying)